Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
August 09, 2024 3 min read
Bruntusan adalah munculnya bintik-bintik di area wajah dan leher si kecil. Daripada panik, berikut ini beberapa penyebab dan cara mengatasi bruntusan pada bayi!
Selain orang dewasa, bayi juga mudah mengalami bruntusan. Khususnya bruntusan yang menimbulkan sensasi gatal dan mengganggu. Sayangnya, tak banyak yang menyadari kalau bruntusan pada bayi termasuk hal normal yang terjadi dari usia nol bulan. Bahkan, Cleveland Clinic mengatakan, sekitar 20% bayi dapat mengalami bruntusan, seperti jerawat.
Mama sendiri sudah tahu belum apa itu bruntusan? Pada umumnya, bruntusan adalah masalah kulit pada bayi bisa berupa jerawat, milia, atau bintik warna merah di area pipi, hidung, dahi, dagu, dan leher. Masalah kulit ini terkadang menyebabkan rasa gatal, perih, dan mengganggu aktivitas sehari-hari si kecil.
Lantas, apa saja penyebab bruntusan dan cara mengatasinya? Penjelasan selengkapnya silahkan simak di bawah ini!
Mungkin Mama khawatir, apakah bruntusan pada bayi termasuk hal yang normal? Kondisi ini termasuk hal yang normal dan sering terjadi pada bayi baru lahir. Namun, Cleveland Clinic mengatakan, rata-rata bruntusan atau jerawat pada bayi muncul di usia 2 minggu, 2 bulan, atau 1 tahun. Untuk penyebabnya sendiri bisa Mama ketahui pada penjelasan di bawah ini.
Seperti orang dewasa yang mudah berjerawat, bruntusan pada bayi kemungkinan disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat. Apalagi bayi baru lahir masih terbawa hormon dari plasenta yang mempengaruhi produksi sebum (zat berminyak). Sebum yang menumpuk inilah yang menyebabkan pori-pori tersumbat hingga muncul bruntusan atau jerawat.
Penyebab bruntusan pada bayi berikutnya adalah kulit sensitif. Kulit bayi baru lahir umumnya akan bereaksi negatif dengan apa pun yang terlalu lama bersentuhan dengan kulit mereka, baik itu sisa makanan, muntahan, atau air liur yang dapat mengiritasi kulit si kecil hingga muncul bruntusan.
Masih ada lagi, penyebab bruntusan pada bayi juga terjadi karena biang keringat. Apabila keringat terjebak di dalam kulit, hal ini menyebabkan bintik-bintik di permukaan kulit. Makanya, kondisi ini sering terjadi pada saat cuaca panas atau lembap. Lebih parah lagi jika si kecil menggunakan pakaian yang terlalu tebal dan tidak menyerap keringat.
Siapa yang menyangka kalau eksim dapat terjadi pada bayi? Eksim atau peradangan pada kulit bayi ditandai dengan munculnya bintik atau ruam kemerahan yang terasa gatal. Kondisi ini memang belum diketahui secara pasti, namun para ahli memperkirakan faktornya adalah kondisi lingkungan, sistem imun lemah, hingga genetik.
Masih ada lagi, penyebab bruntusan pada bayi juga disebabkan oleh cacar air. Masalah kulit ini disebabkan oleh virus Varicella-zoter yang menyebabkan sensasi gatal, berair, dan beruntusan. Lepuhan yang tidak segera diobati biasanya menyebabkan bekas atau sisa koreng.
Mama sudah tahu belum apa itu (ETN) Erythema Toxicum Neonatorum? Ini adalah jenis penyakit kulit yang ditandai dengan jerawat pada bayi yang berada di punggung, wajah, hingga dada. Terkadang, benjolan juga diserta warna putih di bagian tengah dengan sensasi tidak nyaman.
Tidak hanay itu saja, Mam! Bruntusan pada bayi juga disebabkan oleh penyakit dermatitis seborik. Penyakit yang ditandai dengan kulit bersisik, kering, dan berwarna kemerahan. Penyakit ini biasa terjadi pada sisi alis, hidung, kulit kepala, atau belakang telinga si kecil. Kondisi inilah yang menyebabkan bayi baru lahir atau usia 3 bulan mengalami bruntusan.
Bruntusan pada bayi sebetulnya dapat hilang sendirinya tanpa pengobatan. Namun, kondisi kulit setiap bayi berbeda-beda. Apabila diperlukan pengobatan, biasanya dokter akan memberikan krim anti jamur seperti ketoconazole atau steroid berkekuatan rendah hydrocortisone.
Untuk mencegah kondisi yang lebih parah, Mama dapat memandikan si kecil dengan air hangat dan sabun lembut tanpa pewangi. Batasi mandi hanya dalam waktu 5-10 menit, tanpa menggosok, ya! Hal tersebut untuk mencegah iritasi yang lebih parah.
Cara lain dengan menggunakan cream bebas pewangi dan direkomendasikan khusus bayi. Formula cream bayi dapat melembapkan kulit sepanjang hari, sekaligus mengatasi dan mencegah bruntusan di wajah. Makanya, kita perlu memperhatikan bahan atau kandungan di dalam cream tersebut, ya!
Salah satu produk yang dapat mencegah sekaligus mengatasi bruntusan pada bayi adalah Baby Face Cream Advanced 5-in-1. Produk ini mengandung ekstrak chamomile yang mempunyai sifat anti-inflamasi, sehingga dapat menenangkan kulit sensitif si kecil sekaligus mengurangi kemerahan. Belum lagi kandungan 3x Ceramide dan 4D Hyaluronan yang memiliki 5 manfaat sekaligus untuk menenangkan, menghidrasi, menutrisi, menjaga, dan menghaluskan kulit.
Selain kandungan yang didominasi oleh bahan alami, Gently Baby Face Cream Advanced 5-in-1 sudah lolos uji halal, dermatology tested, BPOM, dan hypoallergenic tested. Pokoknya, tidak ada lagi yang perlu Mama ragukan.
Tak perlu bingung cara penggunaanya, Mama dapat mengoleskan cream tipis-tipis setiap 2-3 kali sehari. Berikan juga pijatan lembut dengan gerakan melingkar agar memberi efek rileks. Dijamin, kulit si kecil semakin lembut, sehat, dan bebas dari iritasi. Segera dapatkan Gently Baby Face Cream Advanced 5-in-1 di sini, yuk!
Sumber:
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17822-baby-acne
/syc-20369880