Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
September 30, 2024 3 min read
Wajar kalau Mama menginginkan wajah si kecil terlihat bersih dan mulus. Mengingat, wajah yang bersih menggambarkan kondisi kesehatan bayi. Daripada bertanya-tanya, lebih baik kita mengetahui jenis penyakit kulit pada wajah bayi beserta cara mengatasinya di sini, yuk!
Setiap orang tua pasti menginginkan si kecil tampil dengan wajah bersih dan sehat setiap saat. Sayangnya, tak sedikit bayi baru lahir sampai anak-anak mengalami masalah kulit yang mengganggu kenyamanan. Baik itu penyakit kulit yang membuat wajah anak ruam, gatal-gatal, atau jerawatan. Itulah mengapa, kita perlu mengetahui gejala setiap penyakit dan cara mengatasinya.
Sebelum Mintly bahas lebih lanjut, Mama sudah tahu belum penyebab penyakit kulit pada wajah anak? Dilansir dari laman Cleveland Clinic, masalah kulit pada si kecil sering disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, hingga penyakit lain. Hal tersebut dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh si kecil belum sempurna.
Penyakit kulit pada bayi tidak boleh kita sepelekan, lantaran dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas si kecil sehari-hari. Makanya, ketahui jenis penyakit dan cara mengatasinya di sini, yuk!
Penyakit kulit pada wajah anak cukup beragam. Ada penyakit yang berupa ruam, gatal-gatal, hingga membentuk lepuhan. Berikut ini beberapa jenis penyakit yang perlu Mama waspadai.
Salah satu penyakit di kulit wajah anak adalah biang keringat atau yang sering dikenal sebagai miliaria. Masalah kulit ini disebabkan oleh sumbatan kelenjar ekrin yang menyebabkan bintik kemerahan di area yang sering berkeringat, seperti kening, leher, lengan, hingga paha.
Para ahli belum mengetahui secara pasti alasan kelenjar keringat tersumbat. Namun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko keringat buntet, seperti cuaca ekstrim, iklim tropis, dan pakaian yang tidak dapat menyerap keringat dengan baik. Meski menimbulkan rasa gatal, ruam, dan sensasi menyengat, NHS mengatakan jika biang keringat tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya.
Meski miliaria tidak berbahaya, namun IDAI menyarankan Mama tetap berhati-hati. Khususnya kalau menemukan biang keringat disertai demam, gatal berlebih, dan nanah. Penjelasan selengkapnya tentang biang keringat bisa Mama simak di artikel Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi Biang Keringat.
Siapa bilang bayi tidak bisa jerawatan? Ternyata ada yang dinamakan neonatal acne, jerawat yang muncul pada usia ke-2 sampai 6 minggu. Munculnya jerawat di area wajah, dada, dan punggung si kecil dipengaruhi oleh transfer hormon androgen ibu.
Selama masa kehamilan, hormon ibu ikut berpindah ke bayi melalui plasenta. Peningkatan hormon inilah yang menyebabkan produksi sebum hingga menyumbat pori-pori kulit. Akhirnya, pori-pori tersumbat membentuk komedo hingga jerawat.
Jenis penyakit kulit pada wajah bayi berikutnya adalah milia atau yang dalam bahasa medisnya dikenal dengan kista milium. Bentuk milia ditandai dengan benjolan warna putih yang muncul di hidung, dagu, atau pipi si kecil. Meski tampak menonjol, namun benjolan tersebut terasa datar saat disentuh.
Apa penyebab milia pada bayi? Milia disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat kulit mati. Meski mengganggu penampilan si kecil, milia tidak berbahaya. Untuk mengatasi milia, Mayo Clinic Press menyarankan Mama untuk mencuci wajah bayi sekali sehari dengan air hangat dan sabun yang lembut. Hindari penggunaan minyak, menggosok, atau mencubit milia, lantaran dapat menyebabkan iritasi, ya!
Penyakit kulit pada wajah bayi berikutnya adalah dermatitis atopik atau yang lebih dikenal dengan eksim. Masalah kulit ini disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan, gangguan kulit, infeksi, hingga sistem kekebalan yang belum berkembang baik. Meski penyakit kronis ini sering terjadi pada bayi, namun tidak dapat menular, ya, Mam!
Eksim termasuk masalah yang cukup serius, lantaran menyebabkan rasa tidak nyaman, gatal, dan perih. Menurut IDAI, gejala eksim dapat diketahui dari kulit bersisik, kering, dan muncul kemerahan di wajah atau area yang lain.
Pada intinya, kulit bayi memang sensitif, jadi wajar kalau kadang muncul masalah kulit. Namun Mama tenang saja, sekarang ada Gently Skin Rescue Balm yang bisa jadi solusi. Krim ini diformulasikan khusus untuk meringankan kulit si kecil yang super sensitif dan mudah iritasi.
Gently Skin Rescue Balm diperkaya dengan kandungan ekstrak Cherry dan Habbatussauda yang efektif meredakan kemerahan, gatal, hingga iritasi pada kulit bayi.Tidak hanya itu saja, skin rescue balm ini juga dapat melembapkan dan menenangkan kulit si kecil. Sehingga sangat cocok untuk meredakan ruam, eksim, hingga iritasi.
Untuk meredakan penyakit kulit bayi, Mama dapat mengoleskan Gently Skin Rescue Balm setiap 2-3 kali sehari atau setelah mandi. Langsung saja dapatkan Gently Skin Rescue Balm di sini, yuk!
sumber:
https://mcpress.mayoclinic.org/parenting/common-skin-conditions-in-babies/
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6951-skin-conditions-in-children
https://www.nhs.uk/conditions/heat-rash-prickly-heat/
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/miliaria-mengenal-dan-mencegahnya