0

Your Cart is Empty

  • Add description, images, menus and links to your mega menu

  • A column with no settings can be used as a spacer

  • Link to your collections, sales and even external links

  • Add up to five columns

  • Awas, Diare pada Bayi Memicu Kondisi Kronis!

    May 06, 2024 3 min read

    Diare pada bayi adalah hal yang sangat umum terjadi. Meski belum mengonsumsi makanan padat sekali pun, diare disebabkan oleh bakteri atau intoleransi asupan tertentu. Supaya si kecil tidak rewel lagi karena masalah diare, simak pencegahan sekaligus cara mengatasinya, yuk!


    Mungkin selama ini Mama mengira diare hanya terjadi pada orang dewasa saja yang sudah mengonsumsi berbagai jenis makanan. Namun ternyata si kecil juga bisa terkena diare. Apabila disepelekan, masalah pencernaan ini memicu kondisi yang lebih serius, Mam!

    Diare pada bayi dapat menjadi kronis kalau tidak segera ditangani. Kemenkes mengatakan,  ada sekitar 525.000 bayi dan balita yang meninggal karena diare. Bahkan, di Indonesia sendiri angka kematian bayi sekitar 25-30%. Ketika bayi mengalami diare, dia akan kehilangan banyak cairan dan elektrolit, hal tersebut dapat membahayakan nyawa si kecil. 

    Meski sering diremehkan, diare menyebabkan si kecil tidak nyaman. Tak heran kalau kondisi ini menyebabkan bayi rewel atau kolik. Demi kebaikan si kecil, simak pencegahan sekaligus cara mengatasi diare, yuk!

     

    Penyebab Diare

    Diare pada si kecil dibedakan menjadi dua, yakni golongan ringan dan berat. Diare ringan biasanya hanya terjadi beberapa hari saja dan dapat sembuh tanpa obat-obatan. Beberapa penyebabnya adalah intoleransi laktosa, alergi susu formula, dan alergi makanan tertentu. 

    Dikutip dari laman Healthline, sebuah penelitian medis menemukan bahwa, 150 bayi yang mengonsumsi ASI lebih jarang mengalami diare. Sementara, hampir 72% bayi yang mengonsumsi susu formula eksklusif lebih sering mengalami diare. 

    Diare berat artinya terjadi selama beberapa hari dan tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Kondisi ini juga disertai dengan demam tinggi, kram perut, serta adanya bercak darah pada feses bayi. Makanya, Mama perlu mewaspadai kalau muncul gejala seperti ini.

    Gejala diare berat tidak terjadi begitu saja. Dilansir dari laman Yankes.kemkes, kondisi tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella, Escherichia Coli dan Shigella. Selain itu, diare berat juga disebabkan oleh bakteri Giardiasis yang dapat menular apabila tidak segera diatasi. 

     

    Mencegah Diare pada Bayi 

    Seperti yang kita tahu, diare dapat menyebabkan bayi sakit atau merasa tidak nyaman. Sebelum kondisi ini terjadi, Mama dapat melakukan beberapa pencegahan penyakit bayi ini.

    • Rajin membersihkan tangan bayi
    • Menjaga kebersihan toilet 
    • Rajin mencuci handuk bayi
    • Menghindari susu sapi bagi anak intoleran laktosa
    • Ibu hindari mengkonsumsi makanan pedas saat masih menyusui
    • Memberikan ASI eksklusif
    • Memperhatikan kebersihan botol dan alat makan bayi

    Dampak Diare pada Bayi

    Jarang disadari banyak orang tua, diare pada si kecil menimbulkan masalah baru yang cukup mengganggu aktivitasnya, lo! Berikut ini beberapa dampak dari diare.

    • Demam tinggi
    • Sakit perut
    • Mulut kering
    • Popok terasa basah tapi urin berwarna gelap
    • Kotoran lebih bau dari biasanya dan tidak sedap
    • Muntah-muntah
    • Mudah lesu
    • Muncul darah atau nanah
    • Feses berwarna hitam, putih, atau merah

    Mengatasi Diare pada Bayi

    Seperti yang sudah Mintly jelaskan sebelumnya, diare ringan pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, Mama perlu memperhatikan asupan cairan pada si kecil. Jangan sampai diare menyebabkan si kecil dehidrasi hingga terasa lemas. Untuk diare berat, Mama perlu memberikan obat yang diresepkan oleh dokter, berikut ini adalah penjelasannya.

     

    Mencukupi Kebutuhan ASI

    Salah satu cara mengatasi diare pada bayi adalah mencukupi kebutuhan ASI. Asupan tersebut dapat mencukupi kebutuhan nutrisi sekaligus menggantikan cairan yang hilang ketika si kecil diare. Hebatnya lagi, ASI mempunyai antibodi alami yang dapat melindungi si kecil dari bakteri dan virus diare.

     

    Memberikan Obat

    Untuk mengatasi diare pada bayi yang tidak kunjung berhenti, biasanya dokter akan meresepkan obat antibiotik. Dikutip dari WebMD, obat ini melindungi si kecil dari infeksi bakteri penyebab diare. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat elektrolit untuk mengobati dehidrasi bayi.

     

    Memberikan Zinc

    Cara mengatasi diare pada bayi berikutnya dengan memberikan suplemen zinc. Nutrisi tersebut dapat meringankan gejala diare pada bayi dan balita. Yankes.kemkes menyarankan, dosis zinc pada bayi dibawah 6 bulan adalah 10 mg/hari. Sementara, pada balita sekitar 20 mg/hari. Untuk dosis selengkapnya dapat Mama konsultasikan langsung ke dokter, ya!

     

    Memberikan Probiotik

    Tak kalah bermanfaat, untuk mempercepat penyembuhan diare pada bayi, Mama dapat memberikan asupan probiotik. Bakteri baik dalam probiotik dapat melawan bakteri jahat yang menyebabkan diare. Mama dapat memberikan pisang, yogurt, atau tempe pada bayi yang sudah mengonsumsi makanan padat, ya!

     

    Memberikan Gently Calming Baby Cream

    Pada intinya, diare pada bayi dapat langsung kita tangani. Khususnya kalau Mama memperhatikan nutrisi dan obat-obatan yang tepat untuk bayi. Selain menghilangkan gejala diare, Mama juga perlu meredakan kolik yang disebabkan oleh perut kembung atau rasa tidak nyaman pada bayi. Informasi kolik selengkapnya silahkan baca pada artikel “Ini 5 Cara Mengatasi Kolik pada Bayi”.

    Mintly sarankan, Mama memberikan Gently Calming Baby Cream untuk si kecil. Produk ini mengandung bahan alami lavender dan peppermint yang memberikan efek menenangkan sekaligus meredakan perut tidak nyaman. Makanya, si kecil tidak akan rewel atau kolik lagi karena diare. 


    Demi kenyamanan si kecil, dapatkan Gently Calming Cream di sini, Mam!



    Sumber:
    https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-diarrhea-causes-treatment
    https://www.pregnancybirthbaby.org.au/diarrhoea-in-babies-and-children
    https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2720/berbagai-penyebab-diare-pada-bayi
    https://www.healthline.com/health/baby/baby-diarrhea#see-a-doctor