0

Your Cart is Empty

  • Add description, images, menus and links to your mega menu

  • A column with no settings can be used as a spacer

  • Link to your collections, sales and even external links

  • Add up to five columns

  • Ini Pertolongan Pertama kalau Bayi Muntah, Jangan Panik!

    May 29, 2024 3 min read

    Bayi muntah atau gumoh adalah hal yang wajar pada bulan-bulan awal usianya. Tapi tenang, pada artikel ini, Mintly akan membahas bagaimana mengatasi bayi gumoh. Jangan sampai ke-skip, ya! 


    Muntah pada bayi termasuk hal yang wajar dan sering terjadi pada minggu-minggu pertama kehidupannya. Apalagi IDAI mengatakan, hampir 70% bayi usia 4 bulan mengalami muntah atau gumoh. Namun, kebanyakan orang tua khawatir jika tidak ada nutrisi yang terserap ke dalam tubuh bayi.

    Seperti yang kita ketahui, muntah adalah kondisi kembalinya isi lambung ke kerongkongan dan akan keluar lagi melalui mulut bayi. Kandungan muntah yang keluar dapat berupa air liur, ASI, makanan yang tertelan, atau sisa cairan empedu. Tenang saja, kondisi ini termasuk hal normal karena ukuran lambung bayi masih kecil, dan otot yang melingkari kerongkongan masih sangat lemah alias belum bisa menutup sempurna.

    Daripada Mama khawatir berlebih, lebih baik simak penyebab dan cara mengatasi bayi muntah, yuk!

     

    Penyebab Bayi Muntah

    Pada umumnya, bayi muntah karena masih membiasakan diri menyusu, mencerna, maupun mengeluarkan ASI. Apalagi, rata-rata perut bayi hanya bisa menampung 20 mm air. Tidak hanya itu, berikut ini beberapa faktor penyebab bayi mudah muntah.

     

    • Terlalu Banyak Minum

    Si kecil terlalu semangat minum ASI tidak, Mam? Ternyata minum ASI atau susu formula terlalu cepat dan menyebabkan bayi muntah, hal ini karena lambung bayi baru lahir terlalu kecil dan membutuhkan adaptasi agar makanan masuk ke dalam perut mereka. Makanya, kita tidak disarankan memaksa si kecil minum ASI berlebih.

     

    • GERD

    Siapa bilang bayi tidak bisa mengalami gastroesophageal reflux (GERD) atau refluks lambung? Mayo Clinic mengatakan, refluks pada bayi terjadi karena otot yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung belum sempurna. Hal tersebut menyebabkan makanan naik lagi ke kerongkongan hingga bayi mudah muntah. 

     

    • Intoleransi Laktosa

    Penyebab bayi muntah berikutnya karena intoleransi laktosa atau alergi susu sapi. Pada bayi yang tidak bisa mencerna enzim laktosa tubuhnya akan memunculkan reaksi alergi, seperti diare, kembung, nyeri perut, hingga bayi muntah-muntah. Terkadang, kondisi ini menyebabkan bayi rewel atau kolik. Penjelasan selengkapnya dapat Mama temukan di artikel “Mama wajib Tahu, Apa itu Kolik pada Bayi”.

     

    • Batuk 

    Penyebab bayi muntah berikutnya adalah batuk berlebih. Kondisi ini terjadi karena refleks muntah si kecil lebih sensitif jika dibandingkan orang dewasa. Saat otot di perut berkontraksi, hal ini dapat memicu keluarnya makanan dari saluran pencernaan si kecil. Makanya, Mama jangan langsung panik, ya!

     

    Tips agar Bayi Tidak Muntah

    Sebenarnya ada cara tersendiri agar bayi tidak gampang gumoh atau muntah. Mintly sarankan, Mama dapat memposisikan bayi dengan kepala lebih tinggi dari perutnya ketika sedang mengASIhi atau menyuapi MPASI. Setelah makan, Mama dapat menyendawakan si kecil agar udara yang tertelan ikut keluar. 

    Cara mencegah bayi muntah yang lain adalah menghindari gerakan tertentu, misalnya mengayun terlalu kencang atau memutar-mutarkan bayi. Apabila dilakukan saat dan setelah makan, gerakan tersebut dapat membalikkan makanan yang sudah masuk ke perut bayi. Jadi, harus lebih berhati-hati, Mam!

    Tak kalah penting, meskipun si kecil tidak mau makan, kita tidak boleh memaksanya. Hal ini karena sistem pencernaan si kecil belum sempurna dan ukuran lambungnya tergolong kecil. Lebih baik, tunggu beberapa saat untuk menawari makan lagi.

     

    Cara Mengatasi Bayi Muntah

    Tak perlu panik berlebih kalau bayi sering muntah asi atau gumoh, Mam. Setelah gumoh jangan langsung membaringkan bayi di kasur, Mama dapat menggendong si kecil dalam posisi tubuh tegak selama 30 menit. Cara ini dapat membantu makanan tercerna di lambung. 

    Kalau Mama ingin menghangatkan perut si kecil, sebaiknya hindari penggunaan minyak-minyakan yang terlalu panas untuk kulit bayi. Mintly sarankan, Mama menggunakan cream penghangat untuk meredakan perut begah bayi sekaligus rasa mual-mual. 

    Berbeda halnya kalau bayi muntah-muntah lebih dari 24 jam, kemungkinan ada yang bermasalah dengan sistem pencernaanya. Mama dapat membawa si kecil ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Kalau si kecil terdeteksi muntaber, biasanya dokter akan memberikan oralit untuk mengembalikan cairan.

    Lantas, bagaimana pertolongan pada bayi yang alergi laktosa? Tenang saja, Mama dapat memberikan susu berbahan kacang kedelai. Namun pastikan, Mama memberikan jenis susu berdasarkan rekomendasi dokter, ya!

     

    Gently Calming Baby Cream untuk Bayi

    Salah satu cream penghangat yang dapat meredakan perut kembung dan muntah-muntah adalah Gently Calming Baby Cream. Sebagai pertolongan pertama saat bayi muntah, Gently Calming Baby Cream  mengandung peppermint, lavender, dan aloe vera yang memberi sensasi kehangatan untuk perut si kecil.  

    Tak perlu bingung soal penggunaan Gently Calming Baby Cream, produk dapat kita gunakan pada saat memijat punggung atau dada bayi. Tenang saja, cream penghangat khusus bayi ini tidak akan membuat kulit si kecil iritasi karena sudah teruji secara klinis. Bahan cream yang lembut juga memberi kenyamanan tersendiri bagi si kecil. Jadi, si kecil tidak gampang rewel lagi, Mam!


     Tak perlu berlama-lama, segera dapatkan Gently Calming Baby Cream di sini!

     

     

    Sumber:

    https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infant-acid-reflux/symptoms-causes/syc-20351408#:~:text=In%20infants%2C%20the%20ring%20of,back%20up%20into%20the%20esophagus. 

    https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/stomach-liver-and-gastrointestinal-tract/vomiting-in-children-and-babies/

    https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/muntah-pada-anak-berbahayakah

    https://www.pregnancybirthbaby.org.au/vomiting-in-babies