Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
Add description, images, menus and links to your mega menu
A column with no settings can be used as a spacer
Link to your collections, sales and even external links
Add up to five columns
May 29, 2024 3 min read
Bayi baru lahir sering memuntahkan kembali ASI, Mam? Tenang saja, muntah pada bayi termasuk hal normal kalau tidak disertai dehidrasi. Meski begitu, Mama dapat mengetahui beberapa penyebab bayi muntah di sini!
Angkat tangan yang sering tidak tega kalau si kecil muntah setelah minum ASI? Bagi new mom, hal ini mungkin terasa aneh dan tidak wajar. Padahal, IDAI sendiri mengatakan kalau muntah pada bayi termasuk hal yang normal. Lantaran gumoh akan berangsur menghilang setelah usia 18-24 bulan.
Lantas, kapan muntah dikatakan hal yang normal dan tidak normal? Dikutip dari laman Seattle Children’s, skala ringan muntah 1-2 kali sehari, skala sedang 3-7 kali, dan skala berat lebih dari 8 kali sehari. Mama boleh khawatir kalau bayi muntah selama 24 jam penuh disertai demam. Terkadang, kondisi tersebut menandakan adanya masalah pada si kecil.
Supaya Mama tidak khawatir lagi, berikut ini beberapa penyebab muntah atau gumoh yang perlu Mama ketahui.
Pada umumnya, bayi muntah tidak selalu berbahaya. Namun, pada kondisi tertentu kita perlu konsultasi langsung ke dokter. Untuk mendeteksi bahaya tidaknya, simak beberapa penyebab ini.
Muntah pada bayi tergolong normal kalau disebabkan oleh faktor kekenyangan. Penyebab bayi muntah ini karena ukuran lambung yang terlalu kecil. Bayi usia 1 bulan ukuran lambungnya hanya seukuran biji kenari atau bola pingpong saja. Kapasitas lambung bayi baru lahir hanya bisa menampung 5-7 sendok makan ASI setiap hari.
Seiring berjalannya waktu, ukuran lambung si kecil akan bertambah. Pada usia 4 bulan, lambung bayi bisa menampung 80-120 ml susu, lalu pada usia 6 bulan bisa menampung 150-200 ml susu. Supaya makanan tidak keluar dari kerongkongan menuju mulut, jangan pernah memaksa si kecil untuk minum ASI atau susu formula, ya!
Mama sudah tahu belum kalau gastroesophageal reflux (GERD) menjadi penyebab bayi muntah? Dikutip dari laman Mayo Clinic, GERD pada bayi terjadi karena otot yang menghubungkan kerongkongan dengan lambung belum sempurna. Kondisi inilah yang menyebabkan makanan naik lagi ke kerongkongan hingga bayi mudah muntah.
Terkadang, muntah pada bayi juga tidak normal, karena disebabkan virus di lambung atau yang dikenal flu perut. Kondisi ini terjadi karena adanya infeksi Rotavirus yang menyerang sistem pencernaan si kecil. Selain muntah-muntah, virus ini menyebabkan diare, nyeri perut, kehilangan nafsu makan, dan dehidrasi.
Meski jarang terjadi, penyebab bayi muntah juga terjadi karena Hipertrofi Pyloric Stenosis (HPS). IDAI mengatakan, HPS adalah kelainan di saluran pencernaan yang ditandai dengan penebalan otot dinding usus pilorus (bagian usus dua belas jari). Kondisi ini menyebabkan makanan atau minuman terhalang masuk ke usus 12 belas jari.
Mama sudah tahu belum kalau beberapa bayi mengalami intoleransi laktosa atau alergi susu sapi? Dikutip dari laman Midline Plus, sekitar 65 persen populasi manusia mengalami intoleransi laktosa. Apabila terjadi pada bayi, hal tersebut menyebabkan diare, kembung, nyeri perut, dan muntah.
Siapa sangka, batuk dan pilek pada bayi menjadi penyebab muntah? Pada saat flu, tidak hanya sistem kekebalan tubuh saja yang terserang, otot perut bayi yang sensitif ikut berkontraksi. Hal tersebut dapat memicu keluarnya makanan dari saluran pencernaan si kecil hingga muntah-muntah. Nah, untuk mengatasi batuk dan pilek pada bayi, Mama dapat membaca di artikel “5 Cara Mengatasi Pilek pada Bayi, Mampu Mencegah Rewel”
Tidak ada ibu yang tenang kalau si kecil memuntahkan ASI kembali. Mengingat, ASI mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) bayi. Namun tenang saja, sekarang sudah ada cream penghangat yang dapat meredakan perut kembung dan muntah-muntah.
Salah satu produk cream penghangat untuk bayi adalah Gently Calming Baby Cream. Sebagai pertolongan pertama saat bayi muntah, Gently Calming Baby Cream mengandung peppermint, lavender, dan aloe vera yang memberi sensasi kehangatan untuk perut si kecil.
Tak perlu bingung soal penggunaan Gently Calming Baby Cream, Mama dapat menggunakan cream ini pada saat memijat punggung atau dada bayi. Tenang saja, Gently Calming Baby Cream tidak akan membuat kulit si kecil iritasi karena sudah teruji secara klinis. Pokoknya, langsung saja dapatkan Gently Calming Baby Cream di sini!
Sumber:
https://www.healthline.com/health/baby/baby-vomiting-no-fever
https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/vomiting-0-12-months/
https://www.pregnancybirthbaby.org.au/vomiting-in-children
https://medlineplus.gov/genetics/condition/lactose-intolerance/#frequency