0

Your Cart is Empty

  • Add description, images, menus and links to your mega menu

  • A column with no settings can be used as a spacer

  • Link to your collections, sales and even external links

  • Add up to five columns

  • Hal-Hal yang Perlu Mama Ketahui Tentang Kehamilan

    March 01, 2024 4 min read

    Kehamilan adalah kondisi yang digunakan untuk menggambarkan periode saat janin berkembang dalam rahim. Biasanya, proses kehamilan berlangsung selama 40 minggu di dalam rahim. Demi kesehatan Mama dan calon buah hati, simak beberapa hal seputar kehamilan, yuk!

    Kehamilan adalah hal yang paling mendebarkan sekaligus paling ditunggu-tunggu setiap orang tua. Bagaimana tidak, setelah perjuangan promil (program hamil) kita akan kedatangan buah hati yang melengkapi kebahagiaan keluarga. Namun sayangnya, tak sedikit orang tua yang awam dengan pengetahuan seputar kehamilan. 

    Sebelum membahas tentang hal yang perlu diketahui selama kehamilan, Mama sudah tahu tanda-tanda kehamilan belum? Dilansir dari laman MayoClinic, kehamilan ditandai dengan perubahan payudara, rasa mual, perubahan suasana hati, hingga keputihan.

    Untuk menjaga kesehatan calon buah hati dan ibu, kita perlu mencari tahu tentang proses pembuahan, masalah kehamilan, hingga pemeriksaan kehamilan.  Penjelasan selengkapnya, simak artikel ini dulu, yuk!


    Proses Pembuahan 

    Informasi yang tak boleh kita lewatkan adalah bagaimana proses pembuahan itu terjadi. Sebelum terjadi pembuahan, sperma akan "mencari" sel telur di sepanjang leher rahim hingga tuba falopi. Apabila satu sperma menembus sel telur, maka sel telur akan membentuk lapisan agar sperma lain tidak masuk. Bertemunya sel telur dan sperma ini membentuk pembuahan. 

    Setelah terjadi pembuahan, kemudian sel telur dan sperma yang sudah tergabung akan bergerak dari tuba falopi menuju rahim. Dalam perjalanan dari tuba falopi menuju rahim, sel-sel akan membelah diri hingga lebih dari 100 sel.

    Pada umumnya, blastokista membutuhkan waktu 3-4 hari untuk sampai ke rahim. Berikutnya, blastokista akan mengapung di rahim Mama selama 2-3 hari, sampai terjadinya implantasi atau tertanamnya embrio blastokista di dinding rahim. 

    Pada tahap implantasi, kemungkinan Mama akan mengalami flek atau pendarahan implantasi. Pendarahan ringan ini biasa terjadi selama 2 hari. 

    Namun tenang saja, nantinya embrio akan menguat seiring berjalanya waktu. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, tahap embrio berlangsung dari usia 3-8 minggu kehamilan. Lalu, embrio resmi menjadi janin pada minggu ke-9 hingga kelahiran. 


    Pembagian Fase Kehamilan

    Siapa yang mengira usia kehamilan dimulai dari hari melakukan hubungan badan (HB)? Ini kurang tepat, ya, Mam! Cara menghitung  kehamilan ibu dimulai dari hari pertama siklus haid terakhir. Nah, perkembangan janin sendiri bisa kita lihat dari 3 trimester ini:

    • Trimester Pertama

    Usia janin 0-13 minggu disebut sebagai trimester pertama. Pada periode ini, tubuh Mama akan menyuplai darah ke rahim. Hal ini terjadi untuk membawa nutrisi yang dibutuhkan janin pada tahap perkembangannya.

    Tidak hanya itu saja, adanya perubahan hormon di awal kehamilan membuat kita "mabuk parah" yang ditandai dengan demam, nyeri payudara, kelelahan, hingga mual-mual. Meski mengganggu aktivitas, ciri-ciri hamil muda ini termasuk hal normal yang terjadi di trimester awal, Mam!

    • Trimester Kedua

    Usia kehamilan 14-26 minggu disebut sebagai fase paling nyaman bagi ibu hamil. Pasalnya, gejala kehamilan mulai mereda atau tidak mabuk hamil lagi. Namun, ada beberapa perubahan tubuh yang terjadi pada trimester kedua, diantaranya adalah rahim semakin membesar, perut lebih besar, muncul stretch mark di beberapa area, badan pegal, dan nafsu makan mulai meningkat.

    Menariknya, pada minggu ke-20, Mama dapat merasakan detak jantung janin, lho! Bahkan, dilansir dari laman Healthline, janin usia 4-5 minggu sudah mengalami pembentukan telinga. Tak heran jika si kecil dapat mendengar suara meski samar-samar.

    • Trimester Ketiga

    Trimester terakhir atau ketiga terjadi pada usia kehamilan 27-40 minggu. Dilansir dari laman Healthline, paru-paru bayi semakin berkembang pada periode ini. Selain itu, janin sudah bisa menutup mata, merasakan cahaya terang di luar perut, menendang, maupun menghisap jempolnya, lo!

    Seiring perkembangan dan berat badan si kecil, ibu hamil lebih sering merasakan sakit dan pembengkakan di seluruh tubuh. Maka jangan heran kalau memasuki trimester akhir muncul pembengkakan di tangan, wajah, kaki, sampai jari Mama, ya!

    Memasuki usia 37-40 minggu, organ bayi semakin berkembang sempurna. Oleh karena itu, di akhir trimester ini Mama harus siap merasakan kontraksi yang semakin intensif. 


    Masalah Kehamilan

    Mama pasti tidak asing lagi dengan keluhan badan pegal-pegal atau kram pada ibu hamil bukan? Umumnya kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormon sekaligus kenaikan berat badan bumil sendiri. 

    Selama masa kehamilan tak hanya perubahan fisik saja yang kita alami. Terkadang kenaikan hormon progesteron memicu relaksasi pada otot-otot usus kita. Hal ini mengakibatkan ibu hamil lebih mudah sembelit. 

    Tidak hanya itu saja, dilansir dari laman MedlinePlus, sistem imunitas kita mudah menurun saat hamil. Hal ini menyebabkan ibu hamil rentan flu atau gangguan kesehatan yang lain. Kalau masalah kehamilan sudah mengganggu, jangan takut konsultasi ke dokter, Mam!

     

    Pemeriksaan Kehamilan

    Setelah dinyatakan positif hamil, Mintly sarankan agar Mama rajin melakukan pemeriksaan kehamilan. Kemenkes mengatakan, hal ini berfungsi untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

    Pertanyaannya, Mama sudah tahu kapan kita harus melakukan pemeriksaan kehamilan? Kemenkes menyarankan ibu hamil melakukan pemeriksaan minimal 4 kali selama kehamilan. Pemeriksaan 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, lalu 2 kali pada trimester ketiga.

     

    Perawatan Kehamilan

    Kebutuhan nutrisi saat dan sebelum hamil itu berbeda, Mam. Kalau dulu kebutuhan nutrisi hanya untuk diri sendiri, saat hamil kita harus berbagi nutrisi dengan si kecil yang disalurkan lewat darah kita. Setidaknya, Mama mengonsumsi makanan yang mengandung protein, vitamin C, zat besi, lemak sehat, hingga asam folat. Kandungan tersebut dapat menjaga kesehatan ibu sekaligus mendukung tumbuh kembang janin.

    Untuk tambahan nutrisi, Mama dapat mengonsumsi vitamin prenatal yang disesuaikan dengan anjuran dokter. Contohnya adalah asam folat yang bermanfaat untuk mencegah resiko bayi cacat lahir dan stunting. Dengan begitu, Mama dapat menyiapkan 1000 hari pertama kehidupan (HPK) si kecil lebih dini. 

    Tak cukup menyiapkan nutrisi yang terbaik untuk si kecil, Mam! Sebelum memasuki persalinan, Mama sudah memikirkan perlengkapan untuk bayi baru lahir belum? Kalau belum, Mintly sarankan untuk menyiapkan kebutuhan si kecil dari sekarang. 

    Gently hadir dengan formula lembut dan bebas dari SLS/SLES, sehingga sangat berkhasiat untuk perawatan si kecil. Sembari menunggu HPL (hari perkiraan lahir), pastikan Mama sudah ada produk Gently di rumah. Segera dapatkan produknya di sini, Mam!



    Sumber: 

    https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/symptoms-of-pregnancy/art-20043853

    https://www-healthline-com.translate.goog/health/prenatal-development?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

    https://my.clevelandclinic.org/health/articles/7247-fetal-development-stages-of-growth 

    https://www.webmd.com/baby/pregnancy-am-i-pregnant 

    https://medlineplus.gov/ency/article/007443.htm#:~:text=During%20pregnancy%2C%20it%20is%20harder,if%20they%20get%20the%20flu.

    https://ayosehat.kemkes.go.id/pentingnya-pemeriksaan-kehamilan-anc-di-fasilitas-kesehatan