0

Your Cart is Empty

  • Add description, images, menus and links to your mega menu

  • A column with no settings can be used as a spacer

  • Link to your collections, sales and even external links

  • Add up to five columns

  • Popok Bayi Kain vs Sekali Pakai: Bagus Mana?

    March 01, 2024 3 min read

    Popok bayi merupakan salah satu perlengkapan bayi yang wajib mama punya. Popok bayi tersedia dalam 2 jenis, yaitu popok kain dan popok sekali pakai. Dari kedua popok ini mana yang lebih baik untuk bayi?

    Semua orang tua pasti tahu, popok adalah barang penting untuk si kecil, mengingat bayi baru lahir akan buang air besar dan kecil setiap harinya. Masalahnya, tak sedikit Mama  yang kebingungan memilih popok bahan kain atau sekali pakai. Mama merasakan hal ini juga bukan?

    Pada umumnya, kita menggunakan popok untuk melindungi kulit si kecil dari benda-benda yang bisa menyakiti kulitnya. Selain itu, popok juga berfungsi sebagai penampung feses atau pipis bayi, sehingga tidak meleber ke mana-mana. 

    Seperti yang kita tahu, sebagian orang tua memilih popok kain karena lebih ekonomis. Sebagian lagi memilih popok sekali pakai atau pampers karena lebih praktis dan tidak perlu membersihkan pipis berkali-kali. 

    Apalagi, dilansir dari laman Heathline, bayi baru lahir bisa ganti popok 10 kali atau lebih dalam sehari. Masih dari laman yang sama, U.S. Environmental Protection Agency (EPA) memperkirakan bayi akan menghabiskan 8000 popok sebelum toilet training. Oleh karena itu, Mama harus mempertimbangkan pemilihan popok yang tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan kita. 

    Baik popok sekali pakai maupun kain sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penjelasannya selengkapnya, simak di bawah ini, ya!

     

    Popok Bayi Kain

    Popok kain berasal dari bahan katun atau flanel. Popok bayi ini tidak mengandung bahan kimia dan bisa kita gunakan berkali-kali. Tak heran jika penggunaan popok kain mengurangi sampah dan jauh lebih ramah lingkungan. 

    Meski begitu, popok kain memiliki kekurangan tersendiri, lho! Popok berbahan katun umumnya mudah bocor dan tidak dapat menampung feses atau urine bayi dengan baik. Kalau sudah kotor, popok kain harus segera diganti agar tidak menyebabkan iritasi atau ruam popok. 

    Pada intinya, popok kain membutuhkan lebih banyak tenaga dan waktu untuk membersihkannya. Oleh karena itu, kita harus memiliki stok popok kain yang banyak agar tidak kehabisan saat dicuci. 

    Cara membersihkan popok kain pun berbeda dengan pakaian yang lain, Mam. Supaya popok bebas bakteri, pastikan Mama membilas popok menggunakan air panas. Pilih juga detergen dan softener yang diformulasikan untuk bayi, sehingga kulit si kecil terhindar dari alergi dan ruam.

     

    Popok Bayi Sekali Pakai

    Popok sekali pakai atau disposable diaper terbuat dari bahan kimia yang tergolong aman untuk si kecil. Bahan utama popok sekali pakai adalah dioksin yang berfungsi sebagai bantalan sekaligus penyerap cairan dengan baik. 

    Berbeda dengan popok kain, kandungan bahan penyerap popok sekali pakai dapat menampung pipis si kecil dengan baik. Selain itu, popok sekali memungkinkan aliran udara yang baik, sehingga kulit si kecil tetap kering dan terhindar dari ruam popok. 

    Pertanyaanya, adakah kekurangan popok sekali pakai? Jelas ada, ya, Mam! Popok bayi satu ini harganya relatif lebih mahal daripada popok kain. Belum lagi, penggunaan jangka panjang kurang baik untuk lingkungan atau menyebabkan penumpukan sampah.

    Tidak hanya itu saja, kandungan tambahan popok sekali pakai juga tidak baik untuk bayi. Contohnya seperti pewarna atau pewangi yang menimbulkan reaksi alergi atau ruam pada area popok bayi. 

    Bagi Mama yang belum tahu penyebab ruam popok, pada artikel sebelumnya, Mintly sudah membahas penyebab ruam popok pada bayi. Bagi Mama yang belum tahu, silahkan baca artikel "Mama Jangan Cemas, Ini Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi" ini terlebih dulu, ya!


    Mana yang Lebih Baik? Popok Bayi Kain atau Sekali Pakai?

    Jika popok bayi kain dan sekali pakai memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, lantas mana yang lebih baik? Pada intinya, Mama dapat menggunakan kedua popok ini asal menjaga kulit bayi tetap kering dan tidak membiarkan cairan urin dan feses terlalu lama di popok.

    Namun, dilansir dari laman The New York Times, dr. Bruce Brod (dokter kulit anak spesialis dermatitis) mengatakan jika popok sekali pakai lebih unggul dalam mencegah ruam popok, hal ini karena popok bayi sekali pakai memiliki daya serap yang tinggi. Tak heran jika kulit bayi tetap kering meski mengompol berkali-kali di popok. 

     

    Mencegah Ruam Popok

    Baik popok kain atau sekali pakai, keduanya dapat memicu ruam kalau tidak digunakan secara tepat. Jika menggunakan popok kain, Mama dapat mengganti popok setelah si kecil buang air kecil atau besar. Bagi Mama yang menggunakan popok sekali pakai, IDAI menyarankan agar mengganti popok setiap 2-3 jam sekali, atau maksimal 4 jam.

    Untuk mencegah dan mengatasi ruam popok, Mintly sarankan Mama menggunakan krim popok yang diformulasikan khusus bayi, salah satunya adalah Baby Skin Rash Cream. Produk ini mengandung Zinc Oxide, Camellia Sinensis Leaf, Lactobacillus Ferment, dan triple microbial fighter untuk meredakan gatal dan kemerahan akibat ruam popok. 

    Demi kesehatan kulit si kecil, pastikan Mama memilih produk yang tepat. Dapatkan Gently Baby Skin Rash Cream di sini, yuk!



    Sumber:

    https://www.nytimes.com/wirecutter/blog/cloth-vs-disposable-diapers/

    https://www.healthline.com/health/parenting/cloth-vs-disposable-diapers#Disposable-Diapers 

    https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/popok-bayi-apa-yang-anda-perlu-ketahui 

    https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=disposable-vs-cloth-diapers-the-straight-poop-88-p11030#:~:text=Studies%20show%20that%20disposables%20may,been%20replaced%20with%20safer%20materials