0

Your Cart is Empty

  • Add description, images, menus and links to your mega menu

  • A column with no settings can be used as a spacer

  • Link to your collections, sales and even external links

  • Add up to five columns

  • Bayi Kurang Tidur Mengganggu Tumbuh Kembang? Ini Waktu Tidur Terbaiknya

    June 28, 2024 3 min read

    Kebutuhan tidur setiap usia tidak bisa kita samaratakan. Durasi tidur bayi, balita, anak-anak, sampai remaja berbeda dengan orang dewasa, karena mereka masih dalam fase tumbuh kembang. Supaya tidak salah informasi, simak penjelasannya di sini!


    Bayi hingga anak-anak tidak dianjurkan begadang atau kurang tidur, Mam! Pada fase tumbuh kembang, mereka membutuhkan banyak waktu tidur untuk membangun dan memperbaiki sel otot, tulang, dan jaringan baru yang lain. Tidak hanya itu, pada waktu growth spurt, bayi juga membutuhkan lebih banyak waktu untuk istirahat. 

    Sekedar tambahan informasi, growth spurt adalah fase pertumbuhan pesat bayi di tahun pertama kehidupannya. Penjelasan growth spurt selengkapnya dapat Mama temukan pada artikel “Mengenal Tanda-Tanda Growth Spurt pada Bayi, Apakah Normal?” ini, ya!

    Kembali ke jam tidur bayi, ya Mam! Kebanyakan bayi baru lahir akan menghabiskan banyak waktunya untuk tidur sampai 19 jam sehari. Dilansir dari laman Medical News Today, hal ini karena si kecil belum terbiasa dengan ritme siang dan malam. Makanya, kita perlu melatih si kecil agar tidur lebih nyenyak dan tidak rewel di malam hari. 


    Tak perlu berlama-lama, simak langsung penjelasan di bawah ini, yuk!

     

    Waktu Terbaik Bayi Tidur

    Seperti yang sudah Mintly singgung sebelumnya, kebutuhan tidur bayi lebih banyak daripada orang dewasa. Berikut ini beberapa pembagian waktu tidur dari usia nol bulan sampai anak-anak sesuai anjuran dari Kemenkes. 

    Bayi Baru Lahir

    Kebutuhan tidur new born lebih banyak daripada anak-anak dan orang dewasa. Kira-kira total tidur new born sekitar 14-18 jam sehari. Tak jarang si kecil akan terbangun di malam hari karena lapar atau suhu ruangan yang mengganggu tidur mereka.


    Usia 1-18 Bulan

    Memasuki usia 1-18 bulan, kebutuhan tidur bayi meningkat, kurang lebih sekitar 12-14 jam setiap hari termasuk tidur siang. Pada fase ini si kecil butuh banyak tidur untuk perkembangan otak dan fisik tetap normal. 

     

    Usia 3-6 Tahun

    Anak balita atau usia 3-6 tahun membutuhkan waktu tidur 11-13 jam sehari, termasuk tidur siang. Tidur nyenyak dapat merangsang hormon pertumbuhan, sehingga berat badan dan tinggi badan si kecil semakin bertambah. 

     

    Usia 6-12 Tahun

    Kebutuhan tidur anak usia 6-12 bulan sekitar 10 jam. Menurut Kemenkes, anak yang kurang tidur biasanya lebih hiperaktif, sulit konsentrasi saat belajar, dan perilakunya mudah bermasalah. Makanya, apa pun kegiatan si kecil, selalu beri kesempatan untuk tidur siang dan tidak begadang, ya!


    Penyebab Bayi Kurang Tidur

    Mama sudah tahu belum penyebab bayi kurang tidur? Menurut Medical News Today, kemungkinan si kecil tidak bisa tidur sendiri karena ingin diayun atau disusui terlebih dulu. Bisa juga karena terlalu kelelahan setelah diajak bepergian jauh. Si kecil sering Mama ajak pergi-pergi tidak,  Mam? 


    Penyebab lain biasanya karena si kecil merasa tidak nyaman atau kesakitan. Entah karena suhu AC yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bisa juga karena si kecil merasa kesakitan tapi tidak bisa dia ungkapkan sendiri. Makanya, kalo ada benda yang mengganggu si kecil, Mama dapat mengeceknya, ya!


    Selain rasa tidak nyaman, ternyata si kecil sulit tidur karena mengonsumsi obat yang kurang tepat. FDA sendiri tidak menganjurkan pemberian obat batuk atau pereda nyeri yang dijual bebas untuk anak di bawah 2 tahun, seperti aspirin dan asetaminofen. Harap lebih jeli lagi, ya, Mam!

     

    Risiko Bayi Kurang Tidur

    Tidur adalah aktivitas rutin yang harus dilakukan oleh bayi. Apabila jam tidurnya bermasalah, biasanya si kecil mudah rewel karena merasa kelelahan. Tidak hanya itu saja, bayi kurang tidur menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh, emosi tidak stabil, gangguan fisik, hingga gangguan tumbuh kembang otak. 


    Kemenkes menambahkan, sekitar 22% ibu melaporkan masalah gangguan tidur pada bayi mereka. Kabarnya, hal tersebut berdampak buruk pada perkembangan fisik dan kognitif si kecil. Makanya, kalau Mama menemukan tanda-tanda si kecil kurang tidur, Mama segera mengatur jadwal tidurnya lagi, ya!


    Gently Calming Baby Cream Merilekskan Bayi

    Tidak perlu panik berlebih kalau bayi kurang tidur. Selain mengatur jadwal tidur si kecil sebaik mungkin, Mama dapat menggunakan produk cream penghangat untuk merileksasikan si kecil. Mintly rekomendasikan produk Gently Calming Baby Cream untuk menemani tumbuh kembang bayi baru lahir sampai usia anak-anak. 


    Gently Calming Baby Cream adalah produk calming cream no.1 yang terjual di Shopee. Produk premium satu ini mengandung peppermint, lavender, dan aloevera yang dapat menghangatkan tubuh si kecil sekaligus memberi aroma terapi yang menenangkan. Pokoknya, si kecil semakin nyenyak tidur saja, Mam!


    Tidak usah berlama-lama, langsung dapatkan Gently Calming Baby Cream di sini!




    Sumber:

    https://www.nhs.uk/conditions/baby/caring-for-a-newborn/helping-your-baby-to-sleep/#:~:text=Newborn%20sleep%20needs,can%20also%20disturb%20their%20sleep.

    https://www.babycenter.com/baby/newborn-baby/5-things-you-didnt-know-about-newborn-sleep_10357900 

    https://upk.kemkes.go.id/new/lama-waktu-tidur-yang-dibutuhkan-oleh-tubuh

    https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2150/apa-benar-kualitas-tidur-bayi-berpengaruh-pada-kesehatan

    https://www.medicalnewstoday.com/articles/baby-wont-sleep#other-reasons