0

Your Cart is Empty

  • Add description, images, menus and links to your mega menu

  • A column with no settings can be used as a spacer

  • Link to your collections, sales and even external links

  • Add up to five columns

  • Orang Tua sering Mengekang Anak? Jangan Sampai Menerapkan Strict Parents!

    March 27, 2024 4 min read

    Strict parents adalah pola asuh yang dilakukan dengan gaya otoriter. Pola asuh ini menerapkan aturan ketat dan terlalu mengekang anak. Mungkin anak terlihat langsung patuh, namun ternyata pola asuh ini membahayakan mental dan kesehatan si kecil, Mam! 


    Sebagian orang tua mungkin tak sadar menerapkan strict parents atau pola asuh terlalu ketat kepada anak. Alih-alih melindungi anak dari marabahaya, ternyata gaya parenting ini malah berdampak serius pada mental dan kesehatan anak. Mama sudah tahu bahayanya belum?

    Sebelum membahas strict parents lebih jauh, Cambridge Dictionary mendefinisikan parenting sebagai pola asuh untuk membesarkan anak, terlibat dalam kegiatan anak, hingga bertanggung jawab penuh atas hidup anak. Pola asuh ini dapat kita berikan sejak bayi lahir sampai dia dewasa.

    Mama sudah tahu manfaat parenting? Pada umumnya, orang tua yang memberikan parenting dengan penuh kasih sayang membentuk anak menjadi pribadi yang baik dan disukai banyak orang. 

    Sementara, orang tua yang mendidik anak penuh tekanan biasanya membentuk anak menjadi pribadi yang minder, susah bersosialisasi, hingga memiliki jiwa pemberontak. Gaya parenting seperti inilah kita sebut sebagai strict parents. Untuk menghindari pola asuh toxic, berikut ini penjelasan seputar strict parents untuk Mama. 

     

    Apa itu Strict Parent?

    Mungkin sebagian dari Mama belum mengetahui istilah strict parents. Secara umum, strict parents adalah pola asuh yang terlalu ketat atau mengekang anak untuk melakukan apa yang dia inginkan. Seakan-akan aktivitas dan perilaku anak hanya di tangan orang tua. Makanya, perilaku ini termasuk gaya pengasuhan otoriter.  

    Pola asuh strict parents mudah sekali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saat memaksa anak tidur siang, melarang anak menangis, melarang atau menyuruh anak mengonsumsi makanan tertentu secara paksa, hingga memaksa anak belajar sesuatu sebelum waktunya.

    Pada artikel sebelumnya, Mintly sudah membahas 4 tipe parenting yang terdiri dari otoriter, otoritatif (demokratis), permisif (terlalu bebas), dan uninvolved (masa bodoh). Perbedaan selengkapya dapat Mama temukan pada artikel "11 Tips Parenting untuk Ibu Muda, Mama Wajib Tahu!"

     

    Ciri-ciri Strict Parent

    Seperti yang sudah Mintly jelaskan, strict parents umumnya ingin berusaha mengontrol semua aspek kehidupan anak, baik secara akademik, hobi, makanan, maupun gaya hidup yang lain. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ciri-ciri strict parents yang perlu Mama ketahui:

    • Orang tua menekankan aturan tanpa penjelasan yang kuat mengapa aturan tersebut ada.
    • Anak diharapkan mengikuti dan menaati semua peraturan yang telah diterapkan orang tua tanpa bertanya-tanya.
    • Apabila anak ketahuan melanggar, orang tua langsung memberi hukuman yang tegas.
    • Anak-anak tidak didorong mengekspresikan diri dan berbicara balik.
    • Anak tidak mendapat kehangatan dari orang tua, bahkan orang tua tidak memberikan kasih sayang secara emosional dan fisik kepada anak.
    • Anak hanya memiliki pilihan yang terbatas.

    Dampak Strict Parent

    Sebagian orang tua mungkin mengira strict parents dapat mengajarkan anak menjadi penurut, good attitude, dan selektif memilih teman. Namun sayangnya, pola asuh ini berakibat buruk untuk tumbuh kembang anak. Berikut ini beberapa dampak yang harus kita waspadai, Mam!

    Anak Mudah Cemas dan Depresi

    Siapa yang menyangka, pola asuh yang berpusat kepada orang tua menyebabkan kecemasan dan depresi pada anak? Kondisi ini terjadi karena si kecil merasa tertekan untuk menuruti semua keinginan orang tua.

    Tak hanya terjadi pada anak-anak. Sebuah penelitian dari National Library Medicine menemukan, 80% remaja usia 12-17 tahun mengalami gejala depresi karena pola asuh anak yang terlalu otoriter. Makanya, gaya strict parents ini tidak baik untuk kesehatan mental si kecil di masa mendatang, Mam!

    Anak Ketergantungan dengan Aturan

    Dampak strict parents juga menyebabkan anak ketergantungan dengan aturan. Ketika si kecil menemukan lingkungan baru yang santai atau tidak aturan mutlak, kemungkinan dia akan merasa tidak nyaman. 

    Dilansir dari laman Parents, apabila si kecil tidak menemukan aturan yang ketat, kemungkinan dia tidak dapat berpikir kritis dan memecahkan masalah tersebut. Mama pasti tidak mau hal ini terjadi kan?

    Membentuk Jiwa Pemberontak

    Sama seperti orang dewasa, aturan yang terlalu ketat terkadang membuat si kecil bosan dan tidak nyaman. Akibatnya, si kecil berani menentang hingga melawan aturan yang sudah Mama terapkan. Kondisi inilah yang menyebabkan anak menjadi pemberontak bahkan sampai dia dewasa. 

    Menurunkan Harga Diri

    Dampak pola asuh strict parents berikutnya menyebabkan anak minder atau selalu rendah diri. Kondisi ini terjadi karena si kecil terus-menerus ditekan dan tidak diberi kepercayaan oleh orang tua. Akibatnya, si kecil mengalami kesulitan untuk berbaur atau bersosialisasi dengan orang sekitar.

    Sulit Mengambil Keputusan

    Lebih parahnya lagi, strict parents menyebabkan anak sulit mengambil keputusan. Dampak buruk ini terjadi karena orang tua selalu mengontrol kegiatan yang dilakukan anak, sehingga dia tidak terlatih memikirkan konsekuensi dari tindakannya sendiri.

     

    Cara Menghindari Strict Parent

    Sebagian orang tua mungkin tidak menyadari kalau selama ini telah menjalankan pola asuh strict parent kepada anak. Lantaran telah terbiasa dengan pola parenting yang ketat sejak masih kecil. Namun tenang saja, untuk menghindari hal tersebut terulang kembali, berikut ini tips parenting yang bisa Mama lakukan:

    Menentukan Pola Asuh

    Salah satu cara menghindari strict parents adalah memilih pola asuh yang tepat. Mama dapat memilih tipe parenting yang melibatkan anak. Salah satunya adalah tipe otoritatif yang berpusat pada komunikasi dua arah, namun tetap orang tua sebagai pengendalinya. Dengan cara ini, si kecil tidak merasa dikekang dan lebih diarahkan orang tua.

    Menanamkan Kepercayaan pada Anak

    Terkadang orang tua tidak mempercayai anaknya sendiri, sampai memata-matai si kecil di mana pun dia berada. Untuk menghindari pola asuh strict parents, Mama dapat mengurangi kecemasan dan menanamkan rasa percaya pada anak. 

    Percayakan kalau anak akan makan saat lapar, mengerti waktu istirahat, memilih makanan yang sehat, dan tidak akan terlena dengan permainan. Dengan begitu, ia akan tetap patuh dan tidak melawan aturan yang sudah Mama tetapkan.

    Tanamkan Norma dan Agama

    Cara menghindari strict parent berikutnya adalah menanamkan nilai norma dan agama sejak dini. Mama dapat mengajarkan si kecil ibadah, sopan santun, hingga cara mengasihi kepada orang lain. Apabila pondasi si kecil sudah kuat sejak kecil, dia tidak mudah goyah atau terjerumus saat beranjak dewasa nanti. 

    Itulah beberapa dampak dan cara menghindari pola asuh strict parents. Mama Tidak perlu sedih jika selama ini menerapkan pola asuh yang terlalu mengekang anak. Semua yang berlalu biarlah berlalu, terpenting bagaimana kita mau merubah pola asuh ke arah yang lebih positif dan penuh kasih sayang. 

    Dalam memberikan pola asuh yang hangat, pastikan Mama memikirkan kebutuhan dan kesehatan si kecil. Salah satunya dengan menyiapkan produk perawatan Gently yang dapat digunakan oleh bayi hingga anak-anak. Gently hadir dengan formula lembut dan sudah teruji secara klinis untuk melindungi kulit bayi masalah ruam, kering, iritasi, hingga kembung.


    Demi tumbuh kembang si kecil di 1000 HPK (hari pertama kehidupan), pastikan Mama tidak salah pilih produk bayi! Segera temukan produk Gently di koleksi ini, Mam!



    Sumber:

    https://www.healthline.com/health/parenting/authoritarian-parenting#other-styles

    https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26939843/

    https://www.parents.com/parenting/better-parenting/style/authoritarian-parenting-the-pros-and-cons-according-to-a-child-psychologist/

    https://psychcentral.com/blog/why-teens-need-a-strict-parent#negative-effects

    https://www.healthline.com/health/parenting/authoritarian-parenting#other-styles